foto: bertha/GARASIhealth
GARASIhealth - Remaja masa kini cenderung menunda pernikahan. Berdasarkan Studi yang dipublikasikan oleh jurnal Archives of Sexual Behavior memaparkan meskipun angka pengguna situs perjodohan dikalangan remaja meningkat, namun angka keinginan untuk menikah justru menurun.
Salah satu penyebab lainnya adalah, menurunnya aktivitas seksual di kalangan remaja. Tidak hanya itu, seorang psikolog dari San Diego State University, Jean Twenge, menjelaskan bahwa aktivitas remaja masa sekarang tidak seaktif dan sesering remaja di generasi 60. Terbukti dengan tingginya angka remaja masa sekarang yang tidak melakukan aktivitas seksual, di mana studi menilai melalui aktivitas seksual terakhir yang dilakukan dalam 12 bulan terakhir.
Hal tersebut terjadi karena besarnya kemungkinan remaja yang belum siap memasuki dunia dewasa dan menikah. Sebuah studi di tahun 2015 memaparkan keinginan menikah remaja sekarang, mulai dipikirkan saat nanti beranjak usia 27 untuk wanita dan 29 untuk lelaki.
Padahal, di tahun 1960, keinginan remaja untuk menjalani dan memasuki masa pernikahan dimulai saat usia 23 untuk lelaki dan 20 untuk wanita. Pemikiran untuk mengundurkan usia pernikahan tersebut, dicanangkan karena banyaknya hal yang telah berubah, seperti dilansir dari laman GARASIhealth.
Di 2013, tercatat hanya 26 persen dari remaja yang menikah diantara usia 18 hingga 32 tahun. Perbandingannya jelas terlihat menurun, di mana di tahun 1997 sebanyak 36 persen yang menikah si usia tersebut serta 48 persen mengalami kehamilan diluar pernikahan.
Kemungkinan besar pernyebabnya ada dua hal yakni, mulai terjadi perubahan pada peran para kaum wanita untuk mulai memikirkan masa-masa kehamilannya kelak. Selain itu, ekonomi suatu negara juga memainkan peran dalam keputusan remaja untuk mengundurkan usia pernikahannya.
SUMBER: WWW.GARASIGAMING.COM
No comments:
Post a Comment