Monday, July 3, 2017

Tak Hanya Pengaruhi Mental Bertengkar dengan Pasangan juga Sebabkan Penyakit!

Kurang Tidur dan Bertengkar dengan Pasangan? Awas Penyakit Kronis Mengintai

 

www.garasigaming.com
foto: bertha/GARASIhealth



Jakarta, Tak ada pernikahan yang adem ayem saja. Adanya pertengkaran bisa jadi bumbu yang membuat kehidupan pernikahan menjadi semarak. Namun pertengkaran pasangan yang tak terselesaikan bisa memicu penyakit lho.

Sebuah studi yang dilakukan Ohio University menyebut, pasangan yang tidak menyelesaikan pertengkarannya rentan mengalami gangguan tidur.

Dari kurang tidur inilah terjadi peningkatan risiko peradangan dalam tubuh sebesar 10 persen, yang bila dibiarkan terus-menerus bisa berakibat pada munculnya penyakit berat seperti penyakit jantung, diabetes hingga Alzheimer.

Peneliti memastikannya dengan meminta 43 pasangan yang menikah sedikitnya selama tiga tahun untuk ambil bagian. Di dalam lab, masing-masing pasangan diminta mendiskusikan hal-hal apa saja yang membuat mereka beradu pendapat seperti masalah finansial.

Kemudian setiap pagi, tiap partisipan melaporkan durasi tidur mereka. Peneliti juga menanyakan apakah keduanya bisa mencapai solusi setelah berkonflik ataukah tidak.

Untuk data tambahan, peneliti mencatat setiap ekspresi positif (misal ada tidaknya humor dalam percakapan, ekspresi kekhawatiran atau ekspresi pendengar yang baik) maupun negatif (misal kecenderungan menutup diri atau tanda-tanda amarah).

Selain itu, sampel darah partisipan, baik sebelum maupun sesudah pertengkaran diambil untuk melihat ada tidaknya penanda biologis dari peradangan yang ditemukan pada tubuh partisipan.

"Potensinya untuk mengganggu pola tidur sangatlah besar," tegas ketua tim peneliti, Dr Stephanie Wilson seperti dilaporkan Today.

Ini karena menurut peneliti, pasangan yang sering bertengkar menjadi cenderung kurang tidur atau kebutuhan tidurnya tidak terpenuhi (7 jam dalam semalam). Sebaliknya, kurang tidur membuat pasangan cenderung agresif atau mudah tersinggung terhadap satu sama lain.

Namun Wilson menambahkan, ada beberapa kemungkinan di mana pertengkaran pasangan tidak akan menimbulkan risiko kesehatan bagi satu sama lain.

Pertama, jika pasangan bertengkar dengan 'cara yang baik-baik'. Artinya mereka beradu pendapat dengan menyampaikan emosi yang dirasakan tetapi juga mencoba memahami sudut pandang satu sama lain.

Wilson mengatakan, pasangan yang berdebat dengan cara seperti ini tidak memperlihatkan respons peradangan yang tinggi pada tubuhnya, walaupun mereka kurang tidur.

"Bisa juga jika salah satu pasangan memiliki kecukupan tidur. Setidaknya peradangan yang terjadi dalam tubuhnya akibat pertengkaran tidak akan sebesar jika kurang tidur karena kecukupan tidur tadi membantu menetralisirnya," lanjut Wilson.













 


Berhenti Percaya pada 3 Mitos Stres Ini

foto: bertha/GARASIhealth Jakarta,GARASIhealth - Stres memang tak memandang usia dan jenis kelamin, tapi tak seharusnya Anda percaya...