foto: bertha/GARASIhealth
Jakarta,GARASIhealth - Putra sulung pria yang meninggal usai dibakar hidup-hidup oleh warga di Bekasi, M Alzahra alias Joya (35), masih sulit melupakan sosok ayahnya sepekan kepergian almarhum.
Bocah 4 tahun bernama Alif itu kerap menanyakan keberadaan sang ayah yang sudah tiada.
"Yang dia tahu kan, kalau sudah sore ayahnya sudah pulang ke rumah. Kalau sudah sore, dia nyariin terus. 'Abi mana, Abi mana? Abi kok enggak olat (salat)'," kata ibu Alif, Siti Jubaida menirukan ucapan putranya.
Jubaida mengaku sering tidak mudah menjawab pertanyaan sang anak yang terus mencari ayahnya. Semasa masih hidup, Alif dan Joya memang sering solat bersama di musala dekat rumah mereka.
Menurut psikolog, Jovita Ferliana, anak usia empat tahun memang sudah bisa merasa kehilangan ketika salah satu orangtuanya meninggal. Apalagi bila anak tersebut sering atau setiap hari bersama sang ayah.
"Sudah, dia sudah bisa merasakan kehilangan itu," kata Jovita.
Saat anak menanyakan keberadaan ayah yang sudah meninggal, orang dewasa yang berada di sekitar anak sebaiknya menjawab dengan jujur bahwa ayah sudah tidak ada. Tidak perlu membohongi anak.
"Orangtua harus memberitahu yang benar, kalau membohongi anak. Itu bisa berakibat fatal, karena kalau tahu dari orang lain, dia akan kehilangan kepercayaan pada figur yang membohongi itu," kata Jovita saat dihubungi GARASIhealth pada Senin (7/8/2017).
Katakan kepada anak bahwa ayah atau orang yang ditanyakan sudah meninggal. Lalu, ajak anak berdoa yang terbaik untuk sosok yang sudah tiada tersebut.
"Intinya jawab sesuai pertanyaan anak. Jika anak tidak bertanya lagi, tidak perlu dijelaskan," pesan Jovita.
No comments:
Post a Comment