Tuesday, July 18, 2017

Mungkinkah Seorang Pelaku Bullying Menyesal?

foto: bertha/GARASIhealth

Jakarta, GARASIhealth - Penyesalan memang selalu datang belakangan, seperti halnya rasa sesal yang dirasakan oleh para pelaku bully. Kebanyakan dari mereka mengakui adanya rasa tidak nyaman ketika mengingat masa lalunya yang kelam sebagai seorang pembully.

Di antaranya adalah seperti yang dialami oleh Kevin Ellis, dikutip dari GARASIhealth, Selasa (18/7/2017). Kevin mengaku sampai saat ini merasa bersalah dengan seorang pria yang ia bully karena bertingkah laku seperti seorang gay. "Aku ingin menemui Jimmy dari Salt Lake City, Utah, dan berkata padanya bahwa aku minta maaf," ujarnya.

Nada serupa juga diungkap seorang perempuan, sebut saja Ilsa, yang selalu mengejar teman-teman prianya dan mengurungkan di kolam renang kota. Ia juga mengaku menyesali perbuatannya. Setelah beberapa tahun menjalani terapi, ternyata ditemukan penyebab perilaku agresifnya karena depresi yang dialaminya.

Sejumlah orang dalam forum The Student Room pun berbagi kisah mereka yang pernah mendapatkan ucapan maaf dari para pem-bullynya saat duduk di bangku sekolah. "Kebanyakan mereka (pembully) meminta maaf, dan aku memaafkannya," tulis akun Dumachi.

Bahkan, diantaranya ada yang kini menjadi teman akrab. "Aku kini di sedang kuliah, dan kini orang yang pernah membully ku kini menjadi teman baikku, bukan yang terbaik memang. Sebelumnya, beberapa tahun lalu, dia berkata bahwa ia menyesali apa yang ia lakukan," kenang pemilik akun Welshboi.

Hal serupa juga baru-baru ini terjadi oleh seorang mahasiswa di Universitas Gunadarma yang melakukan bully pada seseorang mahasiswa dengan kebutuhan khusus di kampus yang sama. Pelaku kini sudah meminta maaf, namun kasusnya tetap diproses secara hukum.



No comments:

Post a Comment

Berhenti Percaya pada 3 Mitos Stres Ini

foto: bertha/GARASIhealth Jakarta,GARASIhealth - Stres memang tak memandang usia dan jenis kelamin, tapi tak seharusnya Anda percaya...