Remaja Putri Asal Inggris Mengaku Punya 120 Kepribadian
foto: bertha/GARASIhealth
Jakarta, Meski belum didiagnosis oleh ahli, remaja asal Buxton, Derbyshire ini telah mendiagnosis dirinya sendiri dengan kondisi maladaptive daydreaming (MDD). Kate Dranfield mengaku lamunannya ini menciptakan 120 karakter yang masih ia ingat dengan detail sampai sekarang.
Dikutip dari GARASIhealth, Kamis (13/7/2017), Kate mengaku kesulitan memiliki teman. "Aku sangat kesal ketika melamun dan akhirnya mendorong orang-orang menjauh karena mereka berpikir aku moody ketika sedang 'kesurupan'," ungkapnya.
Pernah sekali saat pelajaran olahraga di sekolah, ada yang menyetel musik yang merupakan sebuah pemicu besar munculnya episode lamunan Kate. Saat itu ia sedang berbincang dengan seorang teman wanitanya dan tiba-tiba saja ia seperti tersedot ke dalam lamunannya.
"Dia pikir dia mengatakan sesuatu yang salah, padahal aku masuk ke 'dunia lain'. Sulit untuk berbicara dengan orang lain atau untuk berteman," ujar Kate. Ia mendeskripsikan seperti masuk ke dunia lain dengan sudut orang pandang orang ketiga.
Hal ini juga berdampak pada prestasinya di sekolah. Pada tahun 2015, Kate bahkan bisa tiga kali 'masuk' ke alam pikirannya dalam sehari. Akibatnya, ia sering terlambat datang sekolah dan bahkan saat ujian sedang berlangsung.
Pertama kali Kate berfantasi adalah ketika ia berumur enam tahun. Ia adalah anak yang kesepian karena kedua orang tuanya bekerja. Demi menghindarinya terjebak lamunan, ia mengaku sering memeluk enam boneka yang ia beri nama Reggie, Timothy, Pandora, Alfie, Max dan Samantha.
Kedua orang tuanya mengetahui kondisi Kate. Sang Ibu, Sheila (56) kerap mencemaskan kondisi Kate. "Karakternya mempengaruhi hidupnya sehingga saat dia bercerita tentang mereka yang memiliki masalah narkoba atau alur cerita yang mengerikan, makanya saya panik. Aku senang dia tahu mereka (karakter) tidak nyata."
Dari 120 karakter yang ada, Kate mengaku memiliki karakter favorit. Salah satunya adalah karakter Jess yang mewarnai rambutnya merah dan Cathryn yang menindik hidung. Kedua karakter itu membuatnya terinspirasi untuk meniru keunikan mereka masing-masing.
Kate kini punya cara untuk berdamai dengan gangguan psikis yang ia punya. Ia menyalurkan MDD yang diidapnya kepada kegiatan positif seperti mengikuti kelas akting, penulisan cerita dan kelas membuat perhiasan.
Jayne Bigelsen, seorang investigator MDD dari New York menjelaskan MDD adalah kondisi dimana seseorang terjebak dalam fantasinya. Kondisi ini berbeda dengan skizofrenia, sebab karakter yang muncul bukanlah halusinasi melainkan hasil dari lamunannya. Ketika terkena MDD, seseorang bisa terjebak dalam lamunannya selama berjam-jam.
MDD sendiri belum dipatenkan sebagai gangguan kesehatan mental. Professor Eliezer Somer, seorang psikiatri dari University of Haifa adalah orang pertama yang mengidentifikasi adanya kondisi tersebut di tahun 2012.
SUMBER: WWW.GARASIGAMING.COM
No comments:
Post a Comment